Powered By Blogger

Selasa, 15 Maret 2011

BATU ITU BERNAMA LINTANG

Tersontak aku, menatap beringin senja ditengah ladang
dengan batang - batang bermahkota kuning pucat
tanah lembab tak lembab sebab matahari masih menari
dengan kibasan rambutnya yang terasa terik.
memilah dedaunan aku tersontak juga
bangunan hanya berpilar dan beratap
pengap juga tak pengap
karena angin menghembuskan sejarah yang tenggelam

Tersentuh aku, mengeja pilar dalam bangunan tak renta
asap dupa masih tersisa, ruang terbungkus permanen
berpagar tak rapuh dan berkarat
ada selimut putih sperti tubuh yang tertimbun tanah
aku pikir ada jasad tertimbun disana
ada tubuh para wali yang disucikan
ada senjata yang dikeramatkan

Tersontak aku, mendengar mulut lelaki renta bercerita begitu lincahnya
dengan selaksa kata-kata perdaban yang tertata
mengupas jasad diam dalam akar-akar pohon beringin
mengupas nyawa dalam dahan - dahan beringin
memetik jiwa pada ranting-ranting beringin
memilah celah-celah lubang lintang yang bertapa
di bangunan terbungkus permanen
aroma cendana menikam bayang-bayang masa lalu
mengajak aku berdiam di tubuh yang angkuh
berpagar tak berkarat
dipayung sajadah dan berhambal seperti
sebuah biksu yang dianggap keramat



DOMAS MENGANTI GRESIK
05 Maret 2011
Muhammad Ali Desta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar